Jumat, 31 Juli 2009

PELAKSANAAN UPAYA PUSKESMAS

PELAKSANAAN UPAYA PUSKESMAS

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten – kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.Dengan penjabaran sebagai berikut :
1) Unit Pelaksana Teknis
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan kota berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
2) Pembangunan Kesehatan
Adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3) Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Pertanggungjawaban hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupatan sesuai kemampuannya.
4) Wilayah Kerja
Standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila lebih dari satu puskesmas,maka tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah.
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan kesehatan, puskesmas Dayeuhkolot berupaya menjalankan sesuai dengan fungsi puskesmas yaitu :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan,keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran ,kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Tujuan Umum
Tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal diwilayah kerja Puskesmas Dayeuh Kolot melalui kegiatan preventif dan promotif tanpa mengabaikan kuratif, dengan mengembangkan peran serta masyarakat menuju Bandung Sehat 2010.

Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui forum dan Pokja Sehat serta pendampingan dari sektor terkait untuk dapat memahami permasalahan, menyusun perencanaan dan dapat melaksanakan kegiatan Kecamatan Sehat
b. Memberdayakan masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit menular
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dengan dilaksanakannya PHBS
d. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana

Sasaran
Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya dengan memaksimalkan potensi sumber daya secara mandiri untuk mencapai Kabupaten sehat.

Kebijakan
a. Penerapan pendekatan Kecamatan Sehat masing-masing wilayah didasarkan kepada permasalahan setempat, dimulai dari prioritas masalah yang ada di Puskesmas Dayeuh Kolot.
b. Pelaksanaan kegiatan kecamatan sehat sepenuhnya dibiayai dan dilakasanakan oleh daerah yang bersangkutan dengan menggunakan mekanisme pendekatan kecamatan sehat, yaitu menggunakan pendekatan konsep pendekatan masyarakat, dari, oleh dan untuk masyarakat.
c. Pendekatan kegiatan kecamatan sehat melibatkan peran aktif masyarakat dalam seluruh proses penyelenggaraan pembangunan di derah, sehingga seluruh potensi masyarakat dapat diberdayakan secara optimal dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
d. Pemerintah berperan menyusun kebijakan, strategi dan pedoman umum, sektor-sektor di kecamatan berperan dalam mengembangkan petunjuk teknis dan standar yang sesuai dengan daerah. Pelaksanaan kegiatan diselenggarakan kepada pemerintah daerah dan masyarakat melalui forum dan pokja kecamatan sehat.
e. Evaluasi kegiatan kecamatan sehat dilakukan oleh forum kecamatan sehat dan pokja bersama-sama pemerintah daerah, LSM, Media Massa selaku pelaku pembangunan.

Strategi
a. Pendekatan kegiatan kecamatan sehat dimulai dari pembentukan desa sehat kemudian diharapkan berkembang secara terus menerus dinamik, sehingga meliputi seluruh desa kemudian dapat mendorong kecamatan lain untuk meniru mengembangkan juga.
b. Pembentukan desa sehat dimulai dari keberhasilan pencapaian desa atau kelurahan Bina Raksa yang disertai dengan upaya penyuluhan yang terus menerus untuk mendorong masyarakat memaafkan sarana RAKSA sebagaimana mestinya dan berperilaku sehat secara terus menerus.
c. Pembentukan Kecamatan Sehat terjadi setelah sebagian desa atau kelurahan dalam wilayahnya menjadi desa atau kelurahan sehat yang disertai dengan peningkatan kesehatan tempat tempat umum dan tempat pengolahan makanan di wilayahnya.
d. Pembentukan Kecamatan Sehat sejalan dengan peningkatkan pemanfaatan Rencana Umum Tata Ruang, pengawasan pembangunan agar tidak merugikan kesehatan masyarakatnya.


e. Meningkatkan pemberdayaan Masyarakat melalui forum dan pokja sehat, serta pendampingan dari sektor terkait untuk dapat memahami permasalahan, menyusun perencanaan dan dapat melaksanakan kegiatan Kecamatan Sehat.
f. Menggali potensi wilayah dan kemitraan dengan swasta, LSM, Pemerintah, Legislatif, di dalam menyelenggarakan kegiatan Kecamatan Sehat.
g. Memasyarakatkan pembangunan yang berwawasan kesehatan, di dalam mewujudkan Kecamatan Sehat.
h. Membentuk RW siaga dengan tujuan semua desa menjadi desa siaga.
i. Meningkatkan promosi dan penyuluhan agar masyarakat hidup dalam kondisi yang tertib hukum, dan peka terhadap lingkungan fisik, sosial dan budaya yang sehat.

3.1 UPAYA WAJIB
a. Pelaksanaan Program Kesehatan Ibu dan Anak
1) Pemeriksaan kehamilan, untuk mengetahui secara dini bila terdapat kelainan pada masa kehamilannya.
2) Melaksanakan imunisasi pada Bayi dan Bumil dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
3) Pemeriksaan Neonatus ke-1 dan ke-2, untuk mencegah penyakit dan menurunkan angka kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh wabah yang sering berjangkit.
4) Pemeriksaan nifas, untuk mencegah infeksi masa nifas.
5) Pemeriksaan Keluarga Berencana, untuk menurunkan angka kelahiran.

b. Perbaikan Gizi
1) Melaksanakan perbaikan pola konsumsi pangan yang beraneka ragam, seimbang dan bermutu gizi melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
2) Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan gizi kelompok institusi.
3) Melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi.

c. Pemberantasan Penyakit Menular
1) Melaksanakan sistem kewaspadaan dini (SKD) / pengamatan penyakit.
2) Melaksanakan imunisasi.
3) Pencegahan dan pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue.
4) Pencegahan dan pemberantasan penyakit tuberculosis.
5) Pencegahan dan penanggulangan penyakit Pnemonia pada Balita.
6) Pencegahan dan penanggulangan penyakit Diare pada Balita.
7) Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV / AIDS.
8) Eliminasi penyakit kusta.
9) Eradikasi polio, Eliminasi Tetanus Neonnatorum dan Reduksi Campak.

d. Program Penyehatan Lingkungan
1) Melaksanakan pembinaan peningkatan keluarga yang menggunakan jamban memenuhi syarat kesehatan.
2) Melaksanakan pembinaan peningkatan keluarga yang menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan.
3) Melaksanakan penyuluhan penggunaan air bersih .
4) Melaksanakan pendataan keluarga yang menggunakan air bersih.

e. Program Promosi dan pemberdayaan Masyarakat
1) Melaksanakan promosi program kesehatan.
2) Melaksanakan peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3) Melaksanakan pembinaan revitalitas Posyandu / Posbindu.

f. Program Pengobatan
1) Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar.
2) Melaksanakan peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, termasuk pelayanan kesehatan terhadap keluarga miskin.

g. Perawatan Kesehatan Masyarakat / PHN
Melaksanakan kunjungan rumah pada kelompok masyarakat yang beresiko tinggi terhadap penyakit.

3.2.Upaya Pengembangan
a. Kesehatan Mata
b. Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Kesehatan Jiwa
d. Usaha Kesehatan Anak Sekolah
e. Usila
f. Program obat, makanan dan bahan berbahaya
g. Laboratorium
h. Jamkesmas dan Gakinda

3.3 Upaya Inovatif
Upaya inovatif yang telah dirintis dalam meningkatkan pelayanan Kesehatan di Puskesmas Dayeuhkolot adalah Kemitraan, bentuknya berupa :
1. Bekerja sama dengan Lions Club dalam upaya meningkatkan kesehatan gizi balita di wilayah RW 14 desa Citeureup di mana di daerah tersebut banyak balita dari keluarga miskin.Di mana kerjasama tersebut dalam bentuk Pemberian Makanan Tambahan selama 1 tahun yaitu dari bulan Juli 2008 sampai dengan bulan Juli 2009.Hasil pemantauan gizi pada sasaran terlampir.
2. Membentuk satuan tanggap bencana dalam intern puskesmas yang diikuti dengan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan penanganan pengungsi tingkat kecamatan. (Surat keputusan satlak PBP terlampir).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar